Hai teman-teman, kali ini Saya dapat posting baru berasal dari Bangka Belitung. Artikel ini saya dapat dari temen Saya Dae Alasti.
Langsung saja, berikut ini adalah sebagian kecil daftar buah-buahan Non-Budidaya yang bisa di makan dan dijumpai di daerah hutan. Namun ada beberapa jenis yang sengaja dicari masyarakat untuk sekedar di konsumsi atau bahkan di jual di pasaran.
Data buah ini diambil dari dua penelitian mahasiswa Bangka yaitu Dae Alasti dan temannya Dahlia. Semoga bermanfaat bagi yang tidak tahu ataupun belum mencoba buah-buahan ini.
Data buah ini diambil dari dua penelitian mahasiswa Bangka yaitu Dae Alasti dan temannya Dahlia. Semoga bermanfaat bagi yang tidak tahu ataupun belum mencoba buah-buahan ini.
1. Buah Kelumbi (Eleiodoxa conferta) (Griff.) Burr.
Buah Kelubi merupakan buah dari tumbuhan famili Arecaceae (Palem-paleman) yang hidup di hutan rawa. Buah kelubi berbentuk tandan, bersisik dan berwarna coklat-kehitaman. Buah ini memiliki rasa asam segar. Buah ini digemari sebagian besar masyarakat Bangka (termasuk saya) karena sudah dijual dalam bentuk asinan, bahkan asinan buah ini sudah dijual di pasar moderen dengan harga Rp. 20.000/Kg pada tahun 2010, sementara harga asinan di pasar tradisional berkisar antara Rp.500 – Rp.1.000/butir.
2. Buah Nipah (Nypa Fruticans) Wurmb.
Buah nipah hidup di hutan mangrove. Buah berbentuk tandan dengan rasa manis lemak seperti kelapa. Nipah termasuk dalam famili Arecaceae dan hingga saat ini hanya memiliki satu jenis dari marganya.
3. Buah Rumbia (Metroxylon sagu) Rottb.
Rumbia hidup di rawa atau tanah berair dan daerah pesisir pantai. Buah rumbia berbentuk bulat dan bersisik, berasa manis agak kelat. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keterangan masyarakat Bangka dalam beberapa tahun terakhir, buah dari rumbia sulit dijumpai lagi. Diduga bahwa kelangkaan buah rumbia di Pulau Bangka ini disebabkan oleh aktivitas penambangan timah yang semakin marak dan meluasnya lahan untuk penanaman kelapa sawit sehingga M. sagu kalah bersaing untuk berkembang optimal.
4. Manau Padi (Calamus erinaceus) (Becc.) J. Dransf.
Buah dari rotan ini lebih kecil dari buah manau yang sudah dijual dalam bentuk asinan sehingga buah ini kurang diminati masyarakat Bangka. Manau padi hidup di hutan peralihan antara mangrove dan dataran rendah. Selain ukurannya yang lebih kecil dari C. manan (manau), C. erinaceus (manau padi) berbentuk bulat sedangkan buah C. manau cenderung lonjong. Buah manau padi mempunyai rasa yang sama dengan buah manau yaitu asam segar. Buah ini terdapat di hutan mangrove Desa Baturusa.
5. Buah Lundang (Daemonorops melanochaetes) Blume.
Buah lundang merupakan buah dari tumbuhan jenis rotan yang masih satu famili dengan buah manau ataupun manau padi. Buah lundang bisa dijumpai di hutan dataran rendah. Buah lundang bulat dan bersisik dengan rasa buah yang manis kelat. Buah ini bisa dijumpai di hutan Desa Puding, Desa Lumut dan Desa Kemuja (Kabupaten Bangka Induk).
6. Buah Anggur utan
Buah ini hidup di dataran rendah. Morfologi buahnya agak sedikit mirip dengan buah anggur. Buah Anggur utan berasa manis, namun memiliki rasa lebih dari anggur biasanya yaitu rasa gatal di tenggorokan jika di konsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu.
7. Buah Klengkeng utan
Buah Klengkeng utan mentah berwarna hijau sedangkan buah masak berwarna kuning. Buah ini bisa di jumpai di hutan dataran rendah terutama di desa Lumut Kecamatan Belinyu. Buah ini berasa manis dengan warna yang sangat menarik dari buah hutan lainnya.
(Klengkeng utan bukan nama lokal buah ini, namun nama pemberian dari peneliti yaitu Dahlia)
(Klengkeng utan bukan nama lokal buah ini, namun nama pemberian dari peneliti yaitu Dahlia)
8. Buah keramunting
Buah ini hidup di daerah hutan dataran rendah, daerah pesisir pantai dan di hutan perbukitan. Buah ini memiliki rasa manis. Sebagian besar masyarakat lokal Bangka mengenal buah keramunting. Buah ini lebih diminati anak-anak karena memiliki rasa yang manis tanpa rasa asam. Buah ini sering dipanen dari hutan untuk dikonsumsi di rumah.
9. Buah keraduduk atau buah kedebik
Buah ini mudah di jumpai di hutan dataran rendah ataupun di daerah perbukitan. Buahnya berasa manis dan juga sering dimakan oleh hewan seperti burung ataupun serangga. Buah ini juga dikonsumsi oleh masyarakat Bangka untuk sekedar mengisi perut ketika di hutan. Namun jarang dipanen untuk konsumsidi rumah.
Nach, inilah sebagian buah-buahan endemik di pulau Bangka, jika mau mencicipinya, silahkan datang ke Bangka.
Sumber Referensi :