Tulisan ini saya namakan corat-coret, ntah ini artikel atau opini terserah sobat yang menanggapi. Saya anak kelahiran Bangka yang saat saya menulis tulisan ini saya tengah kuliah di sebuah kampus swasta, UNISMA sebutannya, Universitas Islam Malang tepatnya. Tulisan ini tidak ada maksud untuk menyindir, membanding-bandingkan atau menghina adat yang ada di Indonesia tercinta. Tulisan ini hanya bertujuan untuk mengevaluasi apa-apa yang di anggap orang jelek terhadap adat kita, dan apa-apa yang kita anggap jelek terhadap adat orang.
Saya hanya ingin mengeluarkan ide saya pada sebuah blog. itu saja. Saya ingin menceritakan beberapa kejadian di luar dugaan saya, di luar pemikiran saya. Benar rupanya, Indonesia Satu, saya juga ga ngerti apa maksudnya. Di suatu tempat, kita di haruskan untuk berprilaku sopan di mana pun dan di hadapan siapa pun. Selama ini yang kita tahu di makasar itu hidupnya keras, orang-orangnya keras, di palembang pun sama, saya kenal dengan kehidupannya yang keras, begitu pun di tempat kelahiranku Bangka Belitung, cukup keras dan di anggap tidak sopan oleh salah satu orang yang saya kenal di jawa. Dan saya pun berpikir di Jawa itu kehidupannya damai, orangnya sopan-sopan. Halah, tapi semua itu bullshit alias omong kosong.
Dan yang telah kita ketahui juga tentang karakter seseorang di suatu daerah di pengaruhi oleh cuaca, lingkungan, tempat dan masyarakatnya. Orang yang tinggal di daerah pantai dan cuaca yang panas memang relatif lebih keras di bandingkan orang yang tinggal di pegunungan dan beriklim dingin. Di setiap daerah memiliki tempat yang relatif lebih rendah dan juga memiliki dataran yang lebih tinggi, begitu pula dengan pantai dan pegunungan, hampir di setiap provinsi di Indonesia memilikinya. Kesimpulannya, di setiap daerah baik di Jawa, Sumatra, Papua, dan bahkan kampung halamanku Bangka tidak ada yang beda dan orang-orangnya juga sama, ada yang kehidupannya keras dan ada juga yang tidak.
Saya ambil contoh lagi. Di Malang, saya tinggal di sebuah kos. Pertama kali menetap di kos, ibu kos bilang ke kita yang dari Bangka "hidup di Jawa itu harus sopan, ngomongnya jangan kasar-kasar, dan bla bla bla". Tidak ada yang salah dengan nasehat itu dan kami pun juga setuju atas apa yang di bilang ibu kos, tapi masalahnya bagi saya, dengan dia bilang begitu berarti sedikit banyak dia berpikir bahwa kita tidak sopan, ngomongnya keras dan mungkin kasar dan mengira bahwa kehidupan di Bangka itu keras. Ibu kos kita memang baik hati, tapi itu kesalahan besar. Setelah berapa lama tinggal di kos, ada beberapa hal yang tidak saya suka dari tetangga-tetangga sekitar kos dan bahkan dari anggota keluarga ibu kos sendiri.
Mulai dari tetangga samping kos yang hanya memihak di satu pihak, melarang anak-anak kos untuk menghidupkan sepeda di jalan itu padahal itu satu-satunya jalan, dan sedangkan orang lain boleh-boleh saja lewat jalan itu dengan motor dalam keadaan hidup. Kita rame sedikit saja tak lama dia kayak mau ngajak berantem. Ada lagi, beberapa kali keluarga dari ibu kos kedatangan saudara entah dari mana asalnya yang buang air kecil sembarangan dan bahkan buang air kecil di tempat wudhu dan tempat terbuka, padahal sudah ada kamar mandi yang ada pintunya. Yang lainnya lagi pas kita beli tahu telor di tengah malam, tiba-tiba seorang bapak tetangga kos keluar dan kentut seenaknya saja dengan suara kentut seperti gunung kelud lagi meletus. Apa ini semua yang dinamakan SOPAN? ckckck.ck Belum lagi keluarga ibu kos dari kos teman saya yang super cerewet. hohoho
Sekali lagi, ini semua hanyalah corat coret. Kita ambil hikmahnya bahwa kita tinggal di negara Indonesia itu sama, tidak ada perbedaan antar provinsi. Itulah yang namanya hidup, ada yang baik dan ada yang buruk. Ini bisa saya katakan curhat terkait kebudayaan indonesia yang disalahartikan, adat yang disalahgunakan. Jika ada kata-kata yang menyinggung dalam tulisan ini saya mohon maaf karena ini kesalahan. Kita ambil yang baiknya saja dari tulisan ini. ;) INDONESIA SATU !!!
Sampai jumpa di postingan selanjutnya. ;)